Selasa, 31 Mei 2011

CUMA 2 MENIT saja 1 wanita meninggal akibat kanker serviks

MINIMNYA kesadaran masyarakat di negara berkembang untuk melakukan screening atau deteksi awal pada kanker serviks, mengakibatkan penderitanya di negara itu lebih banyak. Di dunia, setiap 2 menit, seorang wanita meninggal akibat kanker serviks. Sementara di Indonesia, setiap 1 jam meninggal akibat kanker ganas ini. Menurut survei pada 5.423 wanita pada 9 negara, termasuk Indonesia, hanya 2 persen yang mengetahui bahwa infeksi HPV merupakan penyebab kanker serviks. Jadi pengetahuan perempuan mengenai penyebab kanker serviks masih sangat minim.

“Banyak wanita yang belum memahami kanker serviks. Mereka datang berobat atau mengetahui kondisinya saat stadium lanjut. Padahal kanker serviks bisa dicegah, misalnya dengan melakukan vaksinasi,” ujar dr Ulfana Said Umar dari Yayasan Kanker Indonesia -DKI Jakarta dalam seminar bertema “Are You Protected Enough? Be Aware of Every Woman’s Risk” di Function Hall, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (2/5)

Dr. Laila Nuranna, dr, SpOG(K), Kepala Divisi Onkologi Ginekologi Departemen Obstetri–Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia–RSCM mengatakan, masyarakat awam belum memahami perbedaan kanker pada leher rahim dan kanker rahim. Perlu diketahui pula, bahwa setelah tes kanker pada leher rahim, belum tentu seseorang itu terbebas dari kista atau myom.